About Me

Foto saya
Nama Saya Agil Setyawan, Anda bisa panggil saya "Agil".

Selasa, 01 Maret 2011

Speech by Severn Suzuki

Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum
atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi
semua generasi yg akan datang.

Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia
yang tangisannya tidak lagi terdengar.

Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat
yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan
habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar.

Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena
berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena
saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.
Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu

persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.

Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar
binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan
burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal
tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.

Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini
ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?

Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap
bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua
pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki
semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa
anda sekalian juga sama seperti saya!

Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.
Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai
asalnya.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang
telah punah.

Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di
tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak
tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota
perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalah
ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi
- dan anda semua adalah anak dari seseorang.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua
adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih
dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi
udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan
tidak akan mengubah hal tersebut.

Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita
semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu
untuk tujuan yang sama.

Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak
ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami
membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang.
Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi
dengan mereka yang memerlukan.
Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk
kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.

Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan
dan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda,
komputer dan perlengkapan televisi.

Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami
menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah
satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: " Aku berharap aku
kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan
makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih
sayang " .

Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun,
bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih
begitu serakah?

Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia
sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan
yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari
anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak
yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau
pengemis di India .

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua
uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat
kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa
indah jadinya dunia ini.

Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk
berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan
orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang
kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk
berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang
anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda
melakukan hal ini - kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah
yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua
seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan
mengatakan, " Semuanya akan baik-baik saja , 'kami melakukan yang
terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari
segalanya."

Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut
kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda
semua? Ayah saya selalu berkata, "Kamu akan selalu dikenang karena
perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu".

Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari.
Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya
menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.

Gold

The most beautiful thing is to see a person smiling…
And even more beautiful is, knowing that you are the reason behind it!!!

Senin, 31 Januari 2011

LIFE

Kehidupan dapat diibaratkan sebagai proses pembelajaran suatu individu yang dilakukan dan terjadi secara bertahap. Kehidupan manusia misalnya, dimulai dari seorang bayi yang baru lahir kemudian tumbuh menjadi seorang balita, kanak-kanak, menjadi anak remaja yang kemudian menjadi semakin dewasa seiring dengan berjalannya waktu. Dalam setiap tahap kehidupan itulah dimana setiap individu belajar. Agar dapat menerima pelajaran-pelajaran tersebut alangkah baiknya jika kita dapat memaknai kehidupan ini.

Memaknai kehidupan adalah melakukan yang terbaik bagi kehidupan dirinya dan lingkungan sekitarnya, serta dapat mengambil atau menarik manfaat dari setiap peristiwa yang telah terjadi, baik pada dirinya maupun lingkungan sekitarnya. Sehingga kedepannya individu tersebut akan berusaha untuk tidak akan mengulangi kesalahan yang pernah terjadi, justru mereka memperbaiki dan melakukannya dengan lebih maksimal.

Memaknai hidup diawali dengan kita memiliki mimpi yang besar terlebih dahulu, kemudian disertai dengan semangat juang yang tinggi untuk mencapai mimpi tersebut, dan selalu berfikir positif dalam menghadapinya, selain itu juga harus terus bersyukur atas apa yang telah tercapai.

Setiap orang harus punya mimpi. Orang yang mempunyai mimpi biasanya akan menjalani hidupnya dengan lebih hati-hati dan terstruktur. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dari usaha mereka untuk mencapai mimpi besar mereka masing-masing. Jangan pernah takut untuk bermimpi! Karena dengan mempunyai mimpi kita akan melakukan usaha yang ekstra untuk mencapainya. Oleh karena itu diperlukan karakter dengan semangat juang yang tinggi. Orang seperti ini akan melakukan apapun sehingga tercapai cita-citanya. Mereka akan berusaha untuk selalu menjadi yang terbaik diantara yang lainnya.

Berfikir positif juga diperlukan agar dapat memaknai hidup dengan baik. Berfikir positif sebaiknya dilakukan sebelum saat kejadian dan setelah terjadi. Misalnya saat ujian, sebelum ujian kita harus berfikir positif bahwa ujian dilakukan untuk mengetahui standar pengetahuan setiap siswa, bukan untuk berlomba mencari skor yang tertinggi dikelas. Oleh karena itu kita akan berusaha untuk mempelajari, memahami dan mengerti materinya. Saat ujian, kita juga sebaiknya berpikir positif ’Saya Bisa! Saya Pasti Bisa! Karena saya sudah berusaha, belajar dan berdoa’. Dan setelah ujian selesai kita harus tetap berpikir positif apapun itu hasil dari ujian tersebut. Namun jika buruk, tetap tenang, jangan putus asa, coba introspeksi diri mungkin ada yang salah atau kurang.

Dari kecil kita diajarkan untuk selalu berdoa kepada Sang Maha Pencipta. Selain berdoa kita juga harus bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan kepada kita. Karena dengan bersyukur, kita akan cenderung menjadi pribadi yang rendah hati dan tidak cepat puas dengan apa yang telah kita raih, sesungguhnya kita adalah manusia yang hidup di dunia untuk sementara. Bersyukur tidak hanya karena telah diberikan yang kita inginkan saja, kita harus tetap bersyukur dalam keadaan apapun itu. Karena dalam semua hal yang terjadi pada kita pasti ada suatu manfaat yang dapat kita ambil.

Dengan selalu bersemangat dalam bekerja, berpikir positif dan selalu bersyukur untuk mencapai sebuah mimpi yang besar, diharapkan kita dapat memaknai hidup ini. Ambilah makna dan manfaat dari setiap apa yang terjadi baik pada diri kita maupun lingkungan sekitar kita. Karena dengan itu kita akan selalu berfikir dan dapat lebih berhati-hati sebelum melakukan tindakan dan dapat lebih selektif dalam memilih kegiatan mana yang sebaiknya dilakukan dan yang mana yang tidak, dan yang mana yang sebaiknya diprioritaskan terlebih dahulu. Diharapkan kita akan menjadi pribadi yang lebih baik dengan kehidupan yang lebih terstruktur. Dan ingatlah, ’Dibalik setiap hal yang terjadi, pasti akan ada sebuah hikmah yang dapat diambil’.